Setelah Dibunuh Mayat Para Korbannya Kemudian di Setubuhi Pria Ini

Also Read

Adalah Dennis Andrew Nilsen, laki-laki kelahiran Fraserburgh, Skotlandia pada 23 November 1945, di kenal sebagai Muswel Hill Murderer dan The Kindly Killer, yakni seorang pembunuh berantai yang berasal dari Inggris yang tinggal di Kota London.

Dennis setidaknya sudah membunuh 15 orang pria, diantaranya yakni anak-anak, dan agresi pembunuhannya tersebut di lakukannya antara tahun 1978 hingga 1983, dan ia juga berusaha membunuh setidaknya kepada 7 orang lainnya.

Mayoritas korban Dennis adalah tunawisma atau laki-laki homoseksual, meskipun ada pula individu heteroseksual yang biasanya ia temui di bar, di angkutan umum atau pada satu kesempatan di luar rumahnya sendiri.

dennis andrew nilsen sang pembunuh berdarah hirau taacuh yang kelainan seksual
image via murderpedia.org


Semua pembunuhan Dennis dilakukan di London utara, Korbannya akan terpikat pada Dennis alasannya tipu muslihatnya, biasanya Dennis menunjukkan alkohol  atau daerah tinggal kepada korbannya.

Dennis mengaku bahwa ia juga melakukan masturbasi ketika Dia melihat mayat laki-laki telanjang dari beberapa korbannya, namun tidak hanya itu, ia juga menyetubuhi beberapa mayat dari korbannya tersebut.

Dennis merupakan laki-laki berperilaku seks menyimpang, orientasi seksualnya lebih kepada sesama jenis, dan yang mengerikan lagi adalah, para korban yang di bunuhnya, kemudian mayatnya disimpan dan di setubuhinya.

Aksi sadisnya tersebut terungkap setelah saluran air yang berada di sekitar rumahnya mampet, para petugas kebersihan yang ketika itu sedang memeriksa saluran air terkejut, ternyata penyebab mampetnya saluran air tersebut akhir tersumbat oleh isi perut  dan daging insan yang terpotong-potong.

Dan setelah kejadian tersebut petugas kebersihan eksklusif menghubungi polisi dan tak lama kemudian Dennis di tangkap di kediamannya.

Kehidupan Dennis Andrew Nilsen
Nilsen lahir di Strichen, Aberdeen shire dari seorang ibu berkebangsaan Skotlandia dan ayah Norwegia. Ayahnya yakni seorang pecandu alkohol dan orangtuanya bercerai ketika usianya 4 tahun.

Ibunya kemudian menikah lagi dan mengirim Dennis anaknya ke kakek dan neneknya untuk di rawat, tapi setelah beberapa tahun, ia dikirim kembali ke ibunya lagi.

Dennis mengaku bahwa peristiwa traumatis pertama yang kemudian membentuk aksara hidupnya terjadi ketika ia masih kecil, yaitu ketika kakek kesayangannya meninggal.

Ibunya yang sangat taat Kristen berkeras semoga Dennis melihat mayat kakeknya sebelum dikuburkan. Apakah kejadian ini, atau ceramah ibu dan ayah tirinya perihal "ketidak murnian daging manusia" membantu membentuk karakternya menjadi menyerupai sekarang ini, tidak ada yang benar-benar tahu hal tersebut.

rumah kediaman dennis nilsen yang digunakan sebagai daerah pembunuhan
rumah Dennis di Muswel Hill - image via wikipedia
Pada tahun 1961, Dennis mendaftarkan diri di Angkatan Darat Inggris dan kemudian menjadi juru masak di Aden, Cyprus dan Berlin.

Dia kemudian mengundurkan diri sebagai tentara pada tahun 1972 dan kemudian bertugas sebentar sebagai petugas polisi. pada pertengahan tahun 1970-an, dan kemudian Dennis bekerja sebagai pegawai negeri di sebuah daerah kerja.

Dia terlibat dalam serangkaian relasi seks dengan sesama jenis dengan pria, relasi sesaat dengan para gay membuatnya kesepian, dan kesudahannya Dennis memutuskan berafiliasi dengan seseorang "yang tidak mau pergi"; Yaitu dengan mayat.

Pembunuhan dan Penangkapan
Semua korbannya merupakan pelajar atau tunawisma, yang di temuinya di kafe dan kemudian dibawa ke rumahnya, untuk keperluan seks atau hanya untuk mengobrol saja. 

Dennis mencekik dan menenggelamkan korbannya pada malam hari. Dia menggunakan keterampilan membunuhnya ketika ia berguru dan bergabung menjadi tentara, dan untuk membantunya membuang mayat-mayat itu. Dennis memiliki kanal ke sebuah taman besar dan juga aben banyak mayat di api unggun.

Pada tahun 1981, Dennis kemudian pindah ke flat lantai atas di Muswell Hill (23 Cranley Gardens), London utara. Ketika pembunuhannya berlanjut, Dia merasa sulit untuk membuang jenazah, alasannya aksesnya yang cukup sulit.

Akhirnya para korban yang di bunuh tersebut, di masukan kedalam koper setelah sebelumnya di mutilasi.

Dennis memiliki koper yang penuh dengan organ badan insan yang tersimpan dalam lemari pakaiannya, dan juga kantong plastik besar dengan mayat insan yang di letakannya di bawah papan lantai. 

Para Tetangganya bergotong-royong sudah mulai curiga dengan amis yang tercium dari rumahnya tersebut, namun mereka tidak berani bertanya kepada Dennis.

Saat Dennis kesulitan untuk membuang mayat para korbannya, lantas ia mulai membuang serpihan badan korbanya tersebut ke saluran air di rumahnya.
Lama kelamaan Saluran air di sekitar rumahnya tersebut mulai mampet akhir terlalu banyaknya serpihan badan yang di buang Dennis. 

Akhirnya agresi Dennis mulai terungkap, berawal mampetnya saluran air di sekitar rumahnya tersebut, lantas petugas kebersihan menemukan penyebab mampetnya saluran air tersebut, yaitu akhir tersumbat oleh serpihan badan insan yang di buang Dennis.

Dennis Nilsen ditangkap pada tahun 1983 alasannya dicurigai melaksanakan banyak pembunuhan. Dia meminta maaf kepada polisi alasannya tidak bisa memberi tahu berapa jumlah pasti orang yang telah di bunuhnya. 

Ketika rumahnya digeledah, Polisi menemukan 3 kepala di dalam lemari, dan mereka juga menemukan tiga belas mayat lagi di bekas daerah tinggal Nilsen di Crinkleroot di Melrose Avenue.

Selama persidangan di Old Bailey, Dennis akhirnya mengaku bahwa setidaknya ia telah membunuh sekitar 15 orang. 

Kemudia Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dimana Masa minimum penahanan Dennis ditetapkan 25 tahun oleh hakim pengadilan, namun kesudahannya Dennis kemudian ditetapkan hukuman selama seumur hidup, yang berarti ia tidak akan pernah dibebaskan. 

Adanya perubahan Undang-undang menetapkan persyaratan penahanan minimum pada bulan November 2002, Dennis akhirnya dibebaskan  pada tahun 2008 alasannya hukuman minimum 25 tahunnya telah ia jalani. Dan Pada tahun 1993 ia diberi izin untuk menyampaikan wawancara di televisi dari penjara.

dennis nilsen homoseks yang membunuh para korbannya
imge via wikipedia

Pembunuhan dan percobaan pembunuhan
- Pembunuhan Pertama : Pembunuhan pertama Dennis terjadi pada tanggal 30 Desember 1978. Dennis mengaku telah bertemu dengan korban pertamanya di sebuah kafe gay. Dennis mencekiknya dengan menggunakan dasi hingga ia pingsan dan kemudian menenggelamkannya ke dalam seember air. 
Pada tanggal 12 Januari 2006, diumumkan bahwa korban telah diidentifikasi sebagai Stephen Dean Holmes, yang lahir pada tanggal 22 Maret 1964, Holmes sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah konser pop.

Antara pembunuhan pertama dan kedua, Dennis berusaha membunuh seorang pelajar dari Hong Kong yang pernah ia temui di West End. Meski ditanyai oleh polisi, siswa tersebut memutuskan untuk tidak menuntutnya, dan Dennis dibebaskan tanpa dipungut biaya.

- Pembunuhan Ke-2 : Korban kedua (pada tanggal 3 Desember 1979) yakni seorang mahasiswa Kanada berjulukan Kenneth Ockendon. Selama relasi seksual mereka, Dennis mencekiknya. Ockendon yakni satu dari sedikit korban pembunuhan yang dilaporkan sebagai orang hilang.

- Pembunuhan Ke- 3: Martyn Duffey yakni seorang anak tunawisma yang berusia 16 tahun yang berasal dari Birkenhead. Pada bulan Mei 1980, ia mendapatkan undangan Dennis untuk datang ke tempatnya. Dia dicekik dan kemudian ditenggelamkan di wastafel dapur.

- Pembunuhan Ke-4: Billy Sutherland yakni seorang pelacur laki-laki dari Skotlandia. Dennis tidak ingat bagaimana ia membunuh Sutherland; Namun, belakangan terungkap bahwa korban telah dicekik oleh seseorang dengan menggunakan tangan kosong.

- Pembunuhan Ke-5: Korban kelima yakni pelacur laki-laki juga; Namun, yang satu ini tidak pernah diidentifikasi. Semua yang diketahui yakni bahwa ia mungkin berasal dari Filipina atau Thailand.

- Pembunuhan Ke-6: Dennis hanya bisa mengingat sedikit perihal korbannya yang ini dan dua korban berikutnya. Yang bisa diingatnya perihal pembunuhannya yang ke-6 yakni bahwa ia yakni seorang pekerja Irlandia muda yang ia temui di sebuah bar.

- Pembunuhan Ke- 7: Korban ketujuh yakni yang Seseorang yang digambarkan Dennis sebagai "tipe hippy" dan  kelaparan, orang ini ditemukannya di sebuah pintu di Charing Cross.

- Pembunuhan Ke- 8: Dennis tidak bisa mengingat sama sekali perihal korban kedelapannya tersebut.

- Pembunuhan Ke-9 dan Pembunuhan Ke-10: Keduanya yakni pria Skotlandia muda, yang dijemputnya di pub di Sotho.

- Pembunuhan Ke-11: Korban kesebelas yakni seorang  yang dijemput Dennis di Piccadilly Circus, korbannya tersebut memiliki tato di lehernya, goresan pena tato tersebut mengatakan "dipotong di sini". 

Orang tersebut berkata kepada Dennis betapa tangguhnya dia, dan bagaimana ia suka bertarung; Namun, begitu ia mabuk Dennis kemudian membunuhnya, dan kemudian menggantungkan badan telanjangnya di kamarnya selama 24 jam sebelum ia dikuburkan di bawah papan lantai.

Pada beberapa titik antara pembunuhan ke-6 dan ke-11, terjadi pada tanggal 10 November 1980, seorang korban potensial dari Dennis terbangun ketika dicekik dan bisa menangkis penyerangnya. 

Meski ia segera menghubungi polisi setelah serangan tersebut, tidak ada tindakan yang dilakukan oleh petugas yang dilaporkan, menganggap insiden tersebut sebagai pertengkaran domestik antara dua pecinta homoseksual.

- Pembunuhan Ke-12: Korban keduabelas (dan yang terakhir sebelum Dennis pindah rumah) yakni seorang pria berjulukan Malcolm Barlow. Dia dibunuh pada tanggal 18 September 1981. 

Dennis bertemu dengan orang tersebut tidak jauh dari rumahnya sendiri, dan membawanya masuk dan memanggil ambulans untuknya. 

Ketika Barlow dilepaskan keesokan harinya, ia kembali ke rumah Dennis untuk berterima kasih padanya dan dengan senang hati diundang untuk makan dan minum dengan beberapa minuman beralkohol. Dia dibunuh pada malam harinya.

Setelah pindah ke rumah gres di Muswell Hill pada bulan Oktober 1981, Dennis bertemu dengan seorang siswa di sebuah kafe di Soho dan mengundangnya kembali ke rumah barunya tersebut. 

Siswa tersebut terbangun keesokan paginya dengan sedikit ingatan akan kejadian malam sebelumnya, dan kemudian pergi menemui dokternya alasannya beberapa luka memar yang muncul di lehernya. 

Dokter tersebut mengungkapkan bahwa seperti siswa tersebut telah dicekik dan kemudian menasihatinya untuk pergi ke polisi. Namun, takut orientasi seksualnya diungkapkan, siswa tersebut memutuskan untuk tidak melakukannya.

- Pembunuhan ke-13: John Howlett yakni orang pertama yang dibunuh di rumah Muswell Hill Nilsen, pada bulan Desember 1981. 

Howlett yakni salah satu dari sedikit orang yang bisa melawan Dennis, Namun Dennis sangat tidak menyukai dirinya dan bertekad untuk membunuhnya.

Ada perjuangan yang luar biasa, di mana pada satu titik Howlett bahkan mencoba mencekik Dennis kembali. Howlett kesudahannya tenggelam,  setelah kepalanya dipegang di bawah air selama lima menit. 

Tubuh Howlett yakni yang pertama yang dipotong-potong, dan beberapa episode badan di sembunyikan di sekitar rumah Dennis dan juga di buang ke toilet.

- Pembunuhan ke-14: Graham Allen yakni seorang tunawisma yang bertemu Dennis di Shaftesbury Avenue. Setelah membunuhnya, Dennis meninggalkan badan Allen di kolam mandi, tidak tahu bagaimana cara membuangnya. Setelah tiga hari, ia dipotong-potong menyerupai korban sebelumnya.

- Pembunuhan Ke- 15: Korban terakhir Dennis adalah seorang pecandu narkoba berjulukan Stephen Sinclair. Mereka bertemu di Oxford Street. Setelah Sinclair mabuk alasannya alkohol dan heroin yang menyebabkan dirinya pingsan, 

Sinclair kemudian dicekik dan tubuhnya di potong-potong Dennis. Tubuh Sinclair yang terpotong-potong kesudahannya di buang  di saluran pembuangan di luar rumah Dennis.

Proses Peradilan
Dennis dibawa ke pengadilan di Old Bailey pada tanggal 24 Oktober 1983.  untuk mendapatkan vonis bersalah melaksanakan pembunuhan, namun ia dihukum alasannya enam pembunuhan dan dua percobaan pembunuhan. 

Kemudian Dennis dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tanggal 4 November 1983. Pada tahun 1993, ia diberi izin untuk menyampaikan sebuah wawancara di televisi dari penjara.

Masa minimum penahanan Dennis ditetapkan 25 tahun oleh hakim pengadilan, namun  kemudian memberlakukan hukumannya selama seumur hidup, yang berarti ia tidak akan pernah dibebaskan. Pada tahun 2006, ia ditolak permintaannya untuk pembebasan bersyarat.

Hukuman penjara
Dennis ditahan di penjara dengan keamanan yang sangat ketat di HMP Full Sutton di East Riding of Yorkshire.

Selama berada di dalam penjara, Dennis memprotes dan membawanya hingga proses peradilan kepada keputusan Penjara Whitemoor, perihal laranganan untuk mengakses konten pornografi gay. 

Permohonan ini kemudian ditolak oleh hakim tunggal pada tahap perizinan. Dennis menganggap bahwa pelanggaran hak asasi manusianya telah terjadi di penjara tersebut, juga  peraturan penjara tersebut bersifat diskriminatif terhadap dirinya. Dia juga gagal mendapatkan kanal lebih besar terhadap materi semacam itu sebagai hasilnya.

Pada tahun 2003, ia kemudian  membawa kasus ini ke Judicial Review, selanjutnya kemudian Dennis menulis otobiografinya yang berjudul The History of a Drowning Boy.

Lindsay Oliver

Lindsay Oliver is a talented writer who has made a name for herself at www.origincars.uk, a popular online platform that specializes in writing about cars and the automotive industry. With a passion for writing and a deep interest in the world of cars, Lindsay has become an authority in her field, regularly sharing her insights and knowledge with readers from all over the world.

Post a Comment

Previous Post Next Post